tag:blogger.com,1999:blog-66941518369759755422024-03-05T19:17:51.056-08:00The Tropical TasteAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-2586376572938427642017-03-02T23:06:00.002-08:002017-03-02T23:06:44.037-08:00berubah (?)Assalamu'alaikum!<br />
<br />
setelah beberapa bulan menghilang, banyak perubahan mendasar yang saya alami di dunia nyata. Salah satunya adalah masa transisi siswa kelas 12. Dari sinilah, berbagai alibi bermunculan untuk nggak <i>login</i>.<br />
<br />
"Males lah, sejam lagi les"<br />
"Tugas masih banyak banget,kapan selesainya?"<br />
"Laptop <i>hang</i> lagi"<br />
<br />
Dan masih banyak alibi lainnya.<br />
<a name='more'></a><br />
Disaat para blogger yang lain sibuk memikirkan ide-ide baru yang cemerlang, saya cuma bisa nyimak sambil baper. Ada temen yang sampai nanya,"Kamu kapan bikin <i>post</i> lagi?", saya balas singkat," Aku lagi capek, nanti aja lah." sambil ngeloyor pergi.<br />
<br />
Oh iya, kalo ada yang nanya kabar laptop saya yang suka <i>ngehang</i>,<br />
Alhamdulillah, sebenernya masih bisa dipake kok. Meskipun, udah nggak bisa diandalkan lagi buat <i>browsing</i> (selain karena masa berlaku modem udah kadaluarsa) dan <i>keyboard</i> yang suka error ditengah-tengah ngerjain tugas bikin rasanya jadi 2 kali lipat stress bergelut dengan kartul jadi yaa sudahlah :)<br />
<br />
Namun, dibalik semua alibi tersebut, saya belajar bahwa masa kelas 12 yang saya alami sekarang, adalah masa SMA paling menyenangkan. Saya yang awalnya nggak suka drama dan puisi, sekarang jadi suka latihan dramatisasi puisi karena tugas ujian praktek basindo. Saya yang di kelas 10-11 disibukkan dengan ego dan ambisi ekskul, sekarang sadar betapa banyak hal-hal lain yang lebih penting dari sebuah jabatan yang didapat karena hasil diklat. Saya belajar bahwa minta izin konsultasi ke guru pembimbing kartul nggak semudah minta izin BK buat print proposal. Saya juga sadar tentang keadaan indonesia yang sedang didera isu sara (maaf, saya disini tidak memihak kepada siapapun, semoga Allah swt selalu menyertai kita) dan bagaimana menyikapinya, dimana karena kasus inilah banyak teman-teman satu sekolah yang pikirannya menjadi lebih terbuka (dan hobi debat dikelas, cukup tahu aja). Juga kenangan-kenangan indah bersama teman-teman yang lebih solid. Intinya, saya merasa kelas 12 adalah masa paling seru diantara masa-masa sebelumnya.<br />
<br />
Entah hanya saya yang merasakannya, atau sudah hal umum bagi kelas 12 memikirkan 3 poin ini:<br />
buku tahunan, SNMPTN, dan ujian.<br />
<br />
Mungkin, saya bisa memandang ketiganya dari sudut pandang sendiri. Namun, kali ini saya akan menceritakan tentang SNMPTN dan ujian. Sedangkan buku tahunan akan saya ceritakan pada beberapa post lanjutan.<br />
<br />
Menurut kalian, apa trending topic di Indonesia saat ini?<br />
Kalau kalian menjawab "kedatangan Raja Salman dari Arab Saudi", bagi kami hanyalah sebuah isu sampingan, walaupun nggak salah sih sebenernya.<br />
<br />
Trending topic kami saat ini adalah Ujian "Akhir" sekolah dan USBN, yang InsyaAllah dilaksanakan mulai tanggal 16 maret, dan memakan waktu 2 minggu. Selepas itu, jadwal pemadatan UN hingga "puncak" tanggal 10-13 April. Tentu, selain memperketat jadwal belajar, saya mewakili teman-teman kelas 12 se-Indonesia mohon doa restunya, semoga dimudahkan dalam mengerjakan ujian, Aamiin. Semangat berjuang teman!<br />
<br />
Yang kedua, SNMPTN.<br />
Saya, tidak termasuk siswa "beruntung" yang berhak mendaftar.<br />
Walaupun saya bukan satu-satunya.<br />
Sedih? iya. Rasanya sedih, kesal, malu, tapi nggak tahu mau bersandar pada siapa.<br />
Tapi, setelah melalui fase 3 hari yang penuh derita (gegara murid-murid pamer), saya akhirnya sadar, bahwa ini adalah taqdir.<br />
Mungkin rezeki saya ada di SBMPTN, dan kabar baiknya saya memiliki waktu persiapan yang lebih, baik sisi fisik, mental, ilmu, juga pilihan. Toh, saya juga diberi kesempatan untuk lebih yakin terhadap jurusan yang saya ambil, juga doa yang saya panjatkan. <br />
Saya nggak akan banyak bercerita tentang hal diatas. Sakit rasanya. Tapi saya akan mendoakan kalian wahai para pejuang SNMPTN, semoga Allah mempermudah kalian. Juga SBMPTN kami di bulan Mei nanti, lalu kita dipertemukan dalam kesuksesan bersama. Aamiin.<br />
<br />
Setelah ini pun, saya nggak tahu kapan bisa bercengkrama lagi, dalam tampilan <i>platform website</i> yang membuat kita lebih "hidup" lagi. Tapi, saya akan berusaha meluangkan waktu lagi, setelah bulan-bulan yang penuh gelombang ini.<br />
<br />
Akhir kata, sampai jumpa!<br />
<br />
~03032017~<br />
Disaat orang ini lagi ngepost di warnet sambil <i>streaming anime</i> dan menahan lapar xD<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-16976217707835017092017-02-02T23:41:00.003-08:002017-02-02T23:41:30.289-08:00Before posting (again)Assalamu'alaikum!<br />
<br />
Entah sudah berapa lama saya meninggalkan blog ini.<br />
<br />
Entah juga berpuluh-puluh draft yang ujung-ujungnya nggak jadi post.<br />
<br />
Setelah 5 bulan hiatus, banyak hal yang terjadi dan ingin saya ceritakan,<br />
<br />
Jadi, masihkah kamu bersabar menunggu cerita saya?<br />
<br />
Semoga masih, karena banyak hal menarik yang akan berlanjut di tahun ini.<br />
<br />
Sekali lagi, maafkan keteledoran saya dalam 5 bulan ke(sok)sibukan ini.<br />
<br />
Sampai jumpa di postingan depan, terimakasih!<br />
<br />
~030217~<br />
<br />
P.S : nggak kerasa udah 5 bulan ternyata, doakan saya nggak telat ngepost lagi ya :(Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-59339386937315446202016-07-23T06:06:00.000-07:002016-07-24T03:48:19.937-07:00Mencoba Memulai LagiAssalamu'alaikum !<br />
<br />
Maaf banget nggak sempet ngucapin beberapa hari lalu, tapi tetap bakal diucapin juga.<br />
Selamat idul fitri yang telah lewat, dan selamat berbaur dengan bulan Syawal ! Taqaballahu minna wa minkum, Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah. Aamiin.<br />
<br />
Sebenarnya sama sekali nggak ada niatan untuk meninggalkan teman-teman semua, Hanya saja sebulan lebih ini saya mentargetkan untuk 'hiatus' sementara. Selain mempersiapkan kelas 12 yang saya hadapi sekarang, Juga karena keharusan untuk memperbaiki banyak hal, yang tidak bisa saya uraikan satu persatu.<br />
<br />
<i>So, Welcome back, I'm here!</i><br />
<a name='more'></a><br />
<i><br /></i>
Rasanya, bulan Ramadhan yang lalu membuat saya banyak berfikir ulang tentang hidup. Terutama, cara menghargainya. Mulai ada beberapa pertanyaan, seperti, "Udah kelas 12, ya? Besok mau kuliah dimana?", "Targetnya besok mau ke jurusan apa?", Sampai ke pertanyaan aneh tapi menggelitik seperti, "Kapan nikah?" dari sahabat saya. Oh iya, Soal sahabat saya yang bertanya tadi, dia memang pernah mengikuti sebuah <i>Dauroh</i> (Semacam kajian umum dari berbagai macam ilmu) dan disana, temannya yang anak pesantren bercerita tentang teman satu sekolahnya, yang baru lulus SMA udah dilamar orang. Ada juga beberapa kakak berusia muda telah menikah dan memiliki buah hati. Saya tidak terlalu kaget, pasti berkat akhlak mulia mereka. Namun, sudah pasti, pertanyaan-pertanyaan tersebut membuat saya merenung lagi, bahwa waktu dan perasaan kita sekarang bukanlah sesuatu yang abadi dan patut untuk disesali kepergiannya.<br />
<br />
Namun, yang terpenting dari bulan ramadhan bukanlah amal yang kamu lakukan, tapi bagaimana kamu melanjutkan esensi<i> </i> bulan ramadhan dalam <i>euphoria </i>yang sama, pada 11 bulan berikutnya. Ibarat kata, Ramadhan adalah bulan pembelajaran, dan penerapannya sepanjang sisa bulan setahun.<br />
<br />
Apaan sih, baru masuk udah kasih nasehat?<br />
Saya masih belajar kok, dan mari kita sama-sama belajar.<br />
<br />
Hal lain yang ingin saya utarakan adalah hari-hari belakangan ini.<br />
<br />
Ketika pertama kali memasuki gerbang sekolah, ada sesuatu perasaan yang asing. Seorang novelis pernah bercerita melalui novelnya, "Semakin lama seseorang tidak masuk sekolah, <i>tingkat kesulitan </i>untuk melangkah kembali ke sana akan semakin tinggi".Sadis sekali memang. Tapi itulah yang saya rasakan. Apalagi setelah melihat para siswa baru kelas 10 dengan seragam SMA mereka yang masih baru. Rasanya cepat sekali perjalanan saya. Tapi ketika memasuki kelas 12 IPA 2, rasa asing itu hilang begitu saja melihat wajah akrab mereka. Hal yang meyakinkan diri saya sendiri, bahwa hidup saya, mulai sekarang, akan kembali seperti biasanya, walaupun dengan beban yang sedikit lebih berat.<br />
<br />
Sampai di sini-jujur saja- saya nggak tahu mau ngomong apa lagi. Seperti kehabisan kata-kata. Juga karena saya baru memulai lagi setelah hibernasi panjang, jadi tolong maafkan jeleknya tulisan ini. Selamat berjumpa lagi !<br />
<br />
~230716~<br />
<br />
Oh iya, buat semua teman-teman kelas 12,<br />
Semangat teman ! Dunia menanti peran sertamu. Jalan masih panjang. Jangan menyerah cuma karena beban ujian, dan jangan lupa jujur serta bahagia !<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-68129519308114082932016-05-05T05:15:00.002-07:002016-05-05T05:15:39.807-07:00(im)perfectAssalamu'alaikum !<br />
<br />
Udah telat ya buat merayakan hari pendidikan nasional? maaf banget soal ketidaknyamanan ini.<br />
Walaupun terlambat, selamat hari pendidikan nasional, untuk semua pelaku pendidikan Indonesia !<br />
Karena nggak akan ada kata mantan pelajar :)<br />
<br />
Huwaa.<br />
Seneng banget bisa ngeblog lagi.<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;">
<img src="http://41.media.tumblr.com/ad724fa44a48d0f21647d57c63cfc92a/tumblr_nlltlwLEUh1s2zu6qo1_1280.jpg" height="264" width="400" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://41.media.tumblr.com/ad724fa44a48d0f21647d57c63cfc92a/tumblr_nlltlwLEUh1s2zu6qo1_1280.jpg"><span style="color: black;">(klik disini)</span></a></div>
<br />
<br />
(im)perfect.<br />
Manusia memang makhluk Allah paling sempurna.<br />
Namun, tidak ada manusia yang bisa sangat sempurna.<br />
<br />
Masalah 'menjadi sempurna' ini memang banyak menuai pro dan kontra. Banyak orang menjadi bodoh untuk mengambil resiko karena ingin menjadi seseorang yang sempurna. Tapi, tanpa sadar, manusia akan terus merasa kurang. Apalagi soal penampilan. Setiap hari, setiap bulan, setiap tahun bahkan dekade, manusia terus-menerus dicekoki dengan tren penampilan terbaru. Tren musik terbaru. Apapun selalu diperbaharui dengan cepat. Sebenarnya, bagi mereka yang peduli bahwa hidup tidak hanya soal penampilan fisik belaka, tentu ini akan sangat membosankan.<br />
<br />
Soal kesempurnaan ini, saya jadi ingat beberapa gambar di instagram yang sangat menggelitik dan pernah marak dibicarakan. Gambar tersebut memperlihatkan beberapa anak muda yang berpose di zebra cross saat lampu merah. Saya nggak bisa membayangkan apa jadinya jika lampu lalu lintas tersebut berubah warna dari merah menjadi hijau. Mungkin, para pemuda tersebut belum sempat menyelamatkan diri akibat ulah 'mencari <i>angle</i> sempurna'. Kan nggak lucu banget kalau sampai berita ini masuk koran : "Mati akibat cari tren". Dan juga beberapa gambar konyol lainnya. Sampai sekarang saya masih mikir tentang apa resiko jika terlalu mengejar kesempurnaan itu.<br />
<br />
(im)perfect.<br />
Bahkan saya sendiri bukan seorang yang sempurna.<br />
<br />
Di sekolah, saya bukanlah siswa populer yang menghabiskan waktu dengan hal-hal yang dilakukan oleh mereka. Banyak yang mengenal saya, Banyak yang tak segan-segan untuk selalu memberi <i>support </i>dan menasihati. Saya punya banyak sahabat. Tapi tetap, saya adalah seorang yang tertutup jika berada di antara mereka yang tidak sejalan akal fikirnya, yang selalu merayakan pesta ulang tahun yang mewah, setiap hari berbelanja di <i>mall, </i>yang selalu hadir setiap konser band. Yang selalu mengikuti mode kekinian. Bukannya nggak boleh, sekali-sekali boleh kok, tapi haruskah setiap detik mereka habiskan untuk sesuatu yang remeh semacam itu?<br />
<br />
(im)perfect.<br />
Karena manusia nggak ada yang sempurna.<br />
Dan karena hanya milik Allah-lah kesempurnaan.<br />
<br />
Setiap manusia memiliki khasnya masing-masing. Ada yang berbakat dalam melukis, menulis, atau olahraga. Kita tidak bisa memaksakan diri untuk menjadi seperti orang lain. Seperti pelangi (tolong banget mikirnya jangan aneh-aneh), Setiap dari kita memiliki warna tersendiri, yang akan mewujudkan kolaborasi menjadi sebuah dunia yang kita inginkan. Karena perbedaan itu indah dan bukan untuk diratapi, tapi disyukuri.<br />
<br />
Tidak perlu menjadi sempurna. Tapi jadilah penyeimbang dunia. Toh, yang bisa kita lakukan hanyalah mendekati, bukan menjadi.<br />
<br />
Maaf kalau bahasa saya terlalu rendahan. Maklum, baru belajar nulis lagi setelah ide vakum. Hehehe.<br />
<br />
<br />
~050516~<br />
<br />
<i>Do you still want to be perfect?</i><br />
<pre class="tw-data-text vk_txt tw-ta tw-text-medium" data-fulltext="" data-placeholder="Translation" dir="ltr" id="tw-target-text" style="background-color: white; border: none; color: #212121; font-family: inherit; font-size: 29px !important; font-weight: lighter !important; height: 72px; line-height: 36px !important; overflow: hidden; padding: 0px 0.14em 0px 0px; position: relative; resize: none; unicode-bidi: isolate; white-space: pre-wrap; width: 237.5px; word-wrap: break-word;">
</pre>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-74238808607717740852016-04-26T07:11:00.003-07:002016-04-26T07:13:52.289-07:00Pho-bi-a dan mohon perhatiannya ya !<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Assalamu'alaikum !<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Adakah di antara kalian yang takut atau jijik dengan hewan
ini?</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">( Hai, dapat salam dari si manis ! )<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<o:p><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> </span></o:p><img src="http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/1172994/big/095914200_1458121933-birman_galerigambarhewan_net.jpg" height="221" width="400" /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Klik disini)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika dalam beberapa menit setelah melihat gambar ini ada
perasaan takut atau jijik seperti yang saya sebutkan tadi, maka saya ucapkan
SELAMAT karena kalian telah mengidap
phobia ! *yeyeye*<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Saya
kasih tau, meskipun kalian mungkin juga pernah dengar, phobia yang satu ini
disebut Ailurophobia atau takut terhadap kucing (beberapa mengatakan takut pada
mamalia berbulu) dan merupakan phobia yang paling banyak dipunyai oleh
teman-teman sekolah. Dari saya TK sampai sekarang, ada saja teman yang kabur
waktu hewan lucu ini mendekat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Salah
satunya adalah kejadian tadi siang. Tepatnya, sekitar 13:15 siang tadi, sebelum
jam tambahan dimulai. Keadaan kelas yang normal tiba-tiba menjadi heboh karena
teriakan beberapa siswi di kelas. Apa pasal?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
Seekor kucing hitam kecil yang manis dengan innocent main nylonong ke
kelas dan tiba-tiba udah masuk ke kolom meja siswa laki-laki (FYI, di sekolah
saya semua siswa laki-laki duduk di barisan depan, dan siswi mendapat bangku di
belakang siswa, meskipun begitu tetap bisa kelihatan kok papan tulisnya).
Sontak, teman perempuan yang sedang belajar terkejut dengan si kucing manis dan
terjadilah huru-hara kecil. Saah satu teman ~sebut saja budi~ menjadi
bulan-bulanan sekelas gara-gara dia menggendong kucing tersebut ke mana-mana
,"Bud, buang kucingnya !", "Hih, kucing awas aja jangan
dekat-dekat." dan bentakan bernada serupa lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ngomong-ngomong soal kucing, saya nggak bermaksud menghina
para Ailurophobia, Toh ibu saya juga nggak ngizinin kucing masuk
rumah.Barakallah ibu :)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebelum saya lanjut, pada tau nggak sih arti phobia
sebenarnya? dan bagaimanakah kalian mendeskripsikan phobia?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Menurut Wikipedia, Phobia adalah rasa
ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Bagi sebagian orang,
perasaan takut seorang pengidap phobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap
tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan
"bahasa" antara pengamat phobia dengan seorang pengidap phobia.
Pengamat phobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap phobia
biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan
besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di
bayangan mental seorang pengidap phobia, subjek tersebut menjadi benda yang
sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Dalam
keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan
tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek phobia, hal tersebut
berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan di mana
mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang
yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain
terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem
seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ngeri banget, kan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">phobia di dunia ini bermacam-macam, yang paling umum sih
biasanya takut kepada kucing atau hewan tertentu, darah, ketinggian, hantu,dan
sejenisnya. Meskipun sebenernya mainstream sih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saya, mungkin adalah salah satu orang di dunia yang punya
phobia yang aneh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Saya
adalah orang yang takut banget sama warna biru laut atau biru indigo. Bagi
saya, 2 warna ini seperti membawa pengamatnya masuk ke dunia yang sangat dalam
dan tidak bisa kembali. Meskipun, alhamdulillah udah berkurang gara-gara sering
lihat langit malam dan peta dunia. Tapi kalau dibilang ngeri dikit masih ada :(<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Selain
warna biru gelap, hal lain yang saya takuti adalah iklan tertentu.
Alhamdulillah, saya bukan pengidap keterbelakangan mental, meskipun ada yang
bilang kalau poin ini adalah salah satu cirinya. Iklan yang saya takuti
biasanya adalah iklan 'lama' tapi masih ditayangin, iklan rokok, iklan yang
nggak ketebak endingnya, terus tiba-tiba ada serem-seremnya, Iklan layanan
masyarakat yang memenuhi poin sebelumnya, sampai iklan parpol yang sekarang
anggotanya pada korupsi semua (semuanya tau kok), beneran deh. Ya iyalah,
gimana mau nggak takut, justru pemain iklannya sekarang pada korup semua,
berarti kan semakin sedikit orang yang amanah. Dedek sedih kak :(<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Selain
pada 2 hal sepele diatas, phobia saya tergolong biasa kok. Phobia binatang yang
sejenis larva gitu. Biasa banget kan? tapi tenang aja, saya suka kok kalau cuma
nonton kartun larva di TV.loh?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tapi saya nggak phobia sama kamu kok, beneran deh :)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">
Ngomong-ngomong tentang phobia, salah satu cara yang banyak
diperbincangkan oleh netizen maupun orang-orang di sekitar saya, adalah dengan
sesering mungkin menghadapkan pengidap phobia kepada objek phobia.Tapi
jujur,kebayang nggak sih kalian harus sering-sering liat yang bikin kalian
takut. Kalau saya si ogah, malah semakin menjadi-jadi nantinya.Gimana coba
kalau keluarga jadi korban kehebohan saya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tapi beneran nggak sih harus kayak gitu?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(mikir sambil merenung, mengambil segelas kopi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">~260416~<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadi kepingin melihara kucing XD<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Catatan : <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> Mulai
hari ini (bismillah) saya menerima kritik, saran, dan apapun melalui e-mail
juga. Jadi, bagi para pembaca yang berkehendak untuk blogwalking, kasih
saran-kritik, pertanyaan (asal jangan yang aneh-aneh) atupun saling sharing
dengan saya, silahkan mengrim e-mail ke ceritaseharian@gmail.com. Itung-itung
kalau ada yang mau mengajari saya lebih banyak tentang blogger, agar kita bisa
sama-sama berkembang. Terimakasih atas perhatiannya :)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-56871316931794151772016-04-22T05:53:00.000-07:002016-04-22T05:53:29.719-07:00Tentang RumahAssalamu'alaikum !<br />
<br />
Sebelumnya, saya ingin meluruskan beberapa hal.<br />
<br />
Salah satunya adalah postingan saya sebelum ini. Maaf banget kalau ada kata-kata saya yang menyinggung, berunsur SARA, atau melebih-lebihkan fakta. Maaf juga kalau kalian merasa saya begitu ekstrimis. So, bagi kalian yang ingin memberikan saran atau kritik, jangan tanggung-tanggung, langsung aja komentar atau dengan media lain, ya. Komentar dari kalian adalah guru buat saya. Mumpung opini belum dilarang.<br />
<br />
Oke, mari kembali ke topik.<br />
Apa arti rumah di mata kalian?<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img height="213" src="http://racikankata.com/wp-content/uploads/2014/06/Rumah_impian.jpg" width="400" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://racikankata.com/wp-content/uploads/2014/06/Rumah_impian.jpg"><span style="color: black;">(klik disini)</span></a></div>
<br />
Ada yang bilang, rumah adalah sebuah ruangan kecil minimalis berukuran 3 x 4 di pinggir jalan. Ada juga yang beranggapan rumah adalah tanah lapang dimana seorang petani membungkuk untuk melihat seberapa besar kemungkingan padinya tumbuh dan menghasilkan beras. Ada yang beranggapan rumah adalah sahabat, atau orang yang kita cintai, seperti pasangan kita. (yang terakhir ini kayaknya dari mereka yang baru atau lagi jadian)<br />
<br />
Boro-boro punya pasangan, kenal-kenalan aja nggak.<br />
<br />
Jadi, apa arti rumah di mata kamu?<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Arti rumah bagi saya adalah sebuah tempat, dimana tempat tersebut adalah tempat yang istimewa. Kita tidak perlu menghawatirkan hal-hal buruk yang akan terjadi di dunia luar, yang artinya beban pikiran kita lebih ringan. Kita juga pasti memiliki sebuah perasaan dimana kita akan lebih bebas melakukan apapun yang membuat kita nyaman, tentunya bebas disini berarti positif. Kebahagiaan akan kenangan yang dibagi sebuah keluarga, menambah kesan rindu pada rumah semakin mengakar kuat.<br />
<br />
Ngomong-ngomong masalah rumah, selama 17 tahun hidup di dunia saya sudah pindah rumah sebanyak 5 kali.<br />
<br />
Saya lahir di sebuah desa kecil, yaitu desa kradenan yang terletak beberapa kilometer dari blora. Keluarga kami saat itu masih menumpang di rumah nenek, dan saat itu ayah berpisah dengan ibu karena pekerjaan di kota yang sekarang ini saya tinggali. Mereka berkomunikasi dengan surat. Hal itu saya ketahui saat tidak sengaja menemukan surat tersebut dibalik raport SD dan akte kelahiran. Apa isinya? nanti saja ya. Kalau udah siap aku bacain kok di depan kamu. Ehem. Iya kamu, semua yang membaca post ini.<br />
<br />
Setahun kemudian, ayah mengajak ibu dan saya yang masih bayi untuk tinggal bersama beliau dalam sebuah kamar kos berukuran kecil, lalu jadilah rumah itu menjadi rumah kedua saya. Di rumah kedua ini, seperti lazimnya tetangga baru, ayah berkenalan dengan mereka, hingga takdir akhirnya mempertemukan saya dengan anak dari salah satu diantara mereka. Kami bertemu pada masa SMP, dan lucunya diapun menjadi sahabat hingga SMA, hingga detik dimana saya menuliskan ini. Kan kaget juga, kalau bapaknya saling akrab tapi anaknya nggak.<br />
<br />
Kita kembali pada nostalgia 15 tahun lalu.<br />
<br />
Saat saya berumur 2 tahun, kami pindah rumah lagi. Masih di sebuah kost yang lumayan jauh dari rumah kedua. Rumah ini terletak di pinggir jalan raya yang sekarang kalau saya jalan-jalan naik motor ke sana pasti nggak dibolehin sama ayah. Jalan ini emang 11-12 jakarta gitu lah. Macetnya bikin tua di jalan. Beneran deh.<br />
<br />
Rumah ketiga adalah tempat yang membuat saya merasakan indahnya bertetangga. Saya menjelma menjadi anak yang manis meskipun saya bukan soleram. rebutan boneka sama anak tetangga,lari-lari di halaman rumah sampai ibu selalu mengingtkan saya buat makan, mandi, atau TPA di masjid, habis itu ya main lagi sampai maghrib dan ibu ketok-ketok pintu tetangga menanyakan dimana saya berada. Ya, saya emang biang onar. Untungnya ibu dan ayah sesabar itu. Toh, masa kecil memang indah banget kalau diceritakan. Sayang, saya nggak bisa lagi menikmati masa-masa itu.<br />
<br />
Rumah keempat adalah masa dimana saya benar-benar menjadi seorang anak. Keonaran di atas tadi berkembang di rumah keempat ini. Hal paling parah yang saya ingat adalah main kas-kasan. Saya berakting menjadi seorang bendahara kelas, tapi uangnya beneran. Uang itu saya tabung di sebuah kaleng bekas wafer, dengan niat suatu saat bisa kami nikmati bersama. Saya emang naif soal begituan. Baru terkumpul 2 ribu rupiah, ibu saya membubarkan aksi nekat tak berdasar ini. Di rumah ini jugalah saya biasa bermain kebun dan menerapkan konsep 'Dora The Explorer' dengan menjelajahi 'hutan' (kebun), 'Sungai' (aliran air bekas cuci piring dan air keran), dengan 'teman-teman' absurd dan polos yang kalau diceritain tentang hantu-hantuan pasti langsung ngompol di celana. Di sini juga saya sering hujan-hujan. Bodo amat besok mau ada ulangan, ada latihan soal, saya akan belajar sebelum hujan turun, dan langsung lari keluar rumah begitu hujan turun. Rumah ini pun menjadi saksi bisu hadirnya adik saya ke dunia ini. Juga hal-hal lainnya yang tidak pernah akan terulang kembali dalam hidup saya.<br />
<br />
Hingga bagian hidup saya sekarang : Rumah kelima dan... belum terakhir kok.<br />
<br />
Masa-masa rumah kelima, sampai sekarang, adalah rumah yang nasibnya tidak lebih baik dari rumah-rumah sebelumnya. Jujur, biasanya saya seneng-seneng aja di waktu pindah rumah ini. Tapi kepindahan rumah kelima ini tidak begitu berarti di hati saya. Alhamdulillah, saya bersyukur rumah ini rumah kami sendiri, bukan kontrakan. Namun, kalau saya boleh memilih, saya akan tetap tinggal di rumah-rumah sebelumnya, dimana saya masih bisa tertawa dengan hati yang tanpa beban. Masalahnya, kepindahan kami adalah masa dimana masa kanak-kanak saya sudah berakhir. Seterusnya, saya tumbuh menjadi remaja yang (berusaha) hidup normal, tapi percaya deh masa anak-anak adalah masa paling indah pertama. Karena yang kedua adalah masa SMA seperti sekarang, hahaha.<br />
<br />
Apapun itu, semua rumah mengandung cinta dan kenangan tak terhingga. Bagi saya, kamu, maupun seluruh penghuni bumi ini.<br />
<br />
Satu hal yang saya pelajari dari rumah adalah : Tempat paling indah yang selalu dapat kita syukuri keberadaanya.<br />
<br />
"The magic things about home is that it feels good to leave, and it feels even better to come back"<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
~Werry Wunder</div>
<br />
Jadi, apa arti rumah bagimu?<br />
<br />
~220416~<br />
Eh, ini hari bumi ya?<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-50985072163101329812016-04-20T05:48:00.001-07:002016-04-22T05:59:43.535-07:00Door Duisternis Tot Licht, dan cinta dari sang pahlawan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</div>
<br />
<br />
Assalamu'alaikum !<br />
<br />
Hari ini tanggal 20 April ya?<br />
3 Tahun lebih saya sekolah di Surakarta, ada beberapa hal yang selalu terasa istimewa bagi saya.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/856271/big/cef046cc146a5c8c2ac7cd9a5efc9ee4-068365600_1429500643-kartini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/856271/big/cef046cc146a5c8c2ac7cd9a5efc9ee4-068365600_1429500643-kartini.jpg" height="177" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/856271/big/cef046cc146a5c8c2ac7cd9a5efc9ee4-068365600_1429500643-kartini.jpg"><span style="color: black;">(klik disini)</span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Salah satunya adalah kewajiban mengenakan pakaian kebaya bagi siswa sekolah setiap hari kamis.Jadi, bukan hal yang mengherankan jika di tengah perjalanan menuju sekolah di hari itu, saya menemui seorang siswi SMP sedang membonceng motor dengan sedikit 'susah payah' (atau hanya perasaan saya saja) menyeimbangkan kakinya pada sadel motor, tubuh menghadap ke arah kiri, bembawa tas penuh buku, dengan balutan kebaya putih, rambut digulung, dengan rok jarik (sebutan untuk kain batik jawa) yang kadang masih sempat baca buku dalam posisi tersebut.<br />
<br />
Saya sih boro-boro kayak gitu. Kadang di sekolah aja saya males baca buku.<br />
Mohon jangan ditiru.<br />
<br />
Setiap kali saya menjumpai hal serupa, saya ingin sekali membahas tentang Kartini. Seorang wanita luar biasa yang dengan jasanya berhasil mengantarkan kaum perempuan menuju kehidupan yang lebih terang. Dan saya harap masih terang sampai sekarang.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sebelum membahas hal yang lebih jauh, mungkin kalian mengenal sosok ini lebih dari yang saya tahu.<br />
<br />
Dan mungkin, kalian sudah tahu bagaimana kartini lahir dari sebuah keluarga ningrat, tetapi sulit baginya untuk mengenyam pendidikan. Ia dipingit di usia muda, untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ibu yang dapat mengayomi anak-anaknya. Saya ingat salah seorang guru berkata bahwa untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ibu di zaman beliau tidak semudah sekarang. Jangankan ngeblog seperti kita, mungkin untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca buku butuh perjalanan berjam-jam dengan sepeda. Nggak ada yang pakai e-mail untuk berkomunikasi, mereka menggunakan surat (mengirim surat di zaman teknologi seperti sekarang ini nyaris mustahil, lho),<br />
Juga, mereka dibekali dengan berbagai macam studi keluarga, parenting, manajemen, dan ilmu lainnya yang lebih hebat dari seorang sarjana.<br />
<br />
<br />
Tapi, apakah kita tahu apa yang terjadi selanjutnya?<br />
<br />
Saya membaca kutipan surat kartini pada sebuah buku yang saya baca, dimana isinya begitu menyindir, kurang lebih seperti ini,<br />
<br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><i>"...Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut sebagai peradaban? Artinya, bahwa budaya barat bukanlah menjadi parameter keberhasilan dalam membentuk sebuah peradaban baru yang bermutu."</i></span><br />
<br />
Masyaallah.<br />
<br />
Iya, saya tidak menyangkal bahwa beliau pernah mengagung-agungkan bangsa Eropa,<br />
<br />
Namun yang perlu saya garis bawahi, adalah bangsa Eropa bukanlah bangsa yang sempurna. Termasuk dalam paham feminisme dan kesetaraan gendernya. Jauh-jauh hari dari pembentukan paham ini, islam telah mengakui hak perempuan dalam berilmu, berorganisasi, berpendapat, dan lainnya. Bahkan pernah ada seorang mahasiwa mengatakan bahwa kesetaraan gender sendiri tidak pernah benar-benar diakui oleh bangsa barat.<br />
<br />
Jadi, bisa disimpulkan juga bahwa peradaban barat bukan satu-satunya acuan di dunia.Ambil positifnya, hilangkan negatifnya. Setuju?<br />
<br />
Bentar dulu, ada yang mulai pusing? istirahat dulu ya.<br />
Maaf kalau bahasa saya begitu berat untuk dipahami. <br />
<br />
Lalu, apakah salah para penyuara yang hanya menginginkan haknya?<br />
Mereka tidah salah. Hanya cara mereka yang menurut saya kurang tepat.<br />
<br />
"Jangan hanya bicara, Ubah dengan tindakan"<br />
Kata-kata ini sering sekali kita dengar, kan?<br />
<br />
Yuk, kita ubah dunia dengan tindakan kita. Dengan prestasi kita. Dengan apa yang dapat kita perbuat, setidaknya, untuk merubah wajah dunia dengan cara damai. Bukan dengan bentrok dan lalu lalang sembarangan di jalan.<br />
<br />
Seperti cinta Ibu Kita Kartini, terhadap kita sang generasi penerusnya,<br />
Udah nggak jaman kali cuma minta dihargai tapi kamu nggak mau menghargai.<br />
Ayo, buktikan cinta kita pada para pahlawan ini, buktikan bahwa kita bisa menjadi luar biasa :)<br />
<br />
Akhirukalam, selamat hari Kartini bagi seluruh perempuan Indonesia!<br />
<br />
And the last on, see ya on top :)<br />
<br />
~200416~<br />
<br />
Lihat anak kecil kebayaan itu lucu ya :)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-90341550544884093242016-04-17T06:41:00.003-07:002016-04-22T06:00:06.019-07:00Di Balik RaportAssalamu'alaikum !<br />
<br />
Setiap kejadian memiliki makna tersendiri pada setiap orang, tergantung bagaimana sudut pandang seseorang tersebut terhadap kejadian yang dialaminya. Entah itu kejadian yang disengaja maupun yang menjadi takdir. Dan sesedih apapun kalian mengalami kejadian tersebut, tetap ada alasan untuk bersyukur.<br />
<br />
Siang ini, Sekolah saya mengundang para wali murid untuk sebuah pengambilan raport.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOrvHgFRWADv5LwAqVwMWtKL_VojpNymVLlo87yXyW1ym7dZy5HPNuR7ReYx1NA_wO6DeRLuq-wV4kpcOTkPGCsOw-PpvYUacH6FCk_Ec1koiZrpNxPJ2K2YpaJ2-6-2krP65e1Q1DrEBD/s1600/tampilan+laporan.png" imageanchor="1"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOrvHgFRWADv5LwAqVwMWtKL_VojpNymVLlo87yXyW1ym7dZy5HPNuR7ReYx1NA_wO6DeRLuq-wV4kpcOTkPGCsOw-PpvYUacH6FCk_Ec1koiZrpNxPJ2K2YpaJ2-6-2krP65e1Q1DrEBD/s320/tampilan+laporan.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOrvHgFRWADv5LwAqVwMWtKL_VojpNymVLlo87yXyW1ym7dZy5HPNuR7ReYx1NA_wO6DeRLuq-wV4kpcOTkPGCsOw-PpvYUacH6FCk_Ec1koiZrpNxPJ2K2YpaJ2-6-2krP65e1Q1DrEBD/s1600/tampilan+laporan.png"><span style="color: black;">(klik disini)</span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Jujur, H-1 pengambilan raport saya seolah baru tersadarkan bahwa sebentar lagi saya akan memasuki masa-masa kritis.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Saya duduk di bangku kelas 2 SMA sekarang. Soal status saya ini, banyak sekali yang tidak percaya (atau mungkin tidak peduli?) karena wajah saya terlihat 'childish' untuk ukuran seorang siswi berusia 16 tahun. Pernah suatu ketika, saya ikut ayah ke rumah salah satu relasinya. Ketika relasi ayah menyadari keberadan saya, beliau berkata, "Ini putrimu?" sambil menunjuk saya, dan ayah menjawab, "Ya, kelas 11 sekarang."<br />
<br />
Beliau memandang saya heran,"Lho, udah SMA ya? kirain kelas 2 SMP"<br />
<br />
Kelas 2 SMP? serius? Ini kenapa saya jadi kecil banget?<br />
<br />
Kata-kata relasi ayah tadi hanya contoh dibalik puluhan kejadian lainnya. Kadang kalau terulang lagi jadinya sebel dan akhir-akhirnya ngeluh sama ibu kenapa saya punya perawakan mungil.<br />
<br />
Eh,maaf. Jadinya malah curhat. Kembali ke H-1.<br />
<br />
Saya yakin di setiap sekolah pasti mempunyai ciri khas masing-masing. FYI, Sekolah saya adalah sekolah swasta. Kami libur di hari jum'at (untuk persiapan shalat jum'at bagi siswa laki-laki), dan masuk di hari minggu. Pelajaran olahraga di sekolah menggunakan sistem jam ke-0 (sekitar jam 05.30 pagi) dan kelas saya mendapat jatah olahraga di hari minggu. Jadi, bagi kalian yang tidak pernah merasakan hari minggu masuk sekolah pagi, bersyukurlah karena kalian nggak harus mupeng gara-gara nggak bisa menikmati hari libur keluarga. Hari minggu (bisa jadi) lebih memberatkan karena mapel setelah olahraga adalah fisika. Iya fisika. Kelian nggak salah baca. Udah capek-capek olahraga masih harus mikir keras. Alhamdulillah, guru fisika kami tidak pernah menjadwalkan ulangan setelah olahraga.<br />
<br />
Tapi saya tetep remidi juga T_T<br />
<br />
Pengambilan raport diadakan di hari minggu, dan sayangnya nggak ada keringanan hari libur. Jadi kami tetep harus masuk jam ke-0. Teman-teman melakukan tindakan aneh, mulai dari memohon keringanan ke guru, rencana bolos bareng, sampai mengirimkan pesan-pesan di grup whatsapp dan 'mengancam' guru agar ada jam kosong. Mereka juga izin satu-persatu, dari mulai sakit (entah sakit beneran atau disakitin?), izin (padahal nggak pernah ngirim surat izin), sampai bolos beneran. Alhasil, guru-guru terpaksa memberhentikan kami pada jam ke-6, atau sekitar jam 11 siang (padahal harusnya sampai jam 13.30) yang kami sambut dengan bahagia. Akhirnya, kami bahagia.<br />
<br />
Hingga akhirnya saya melihat hasil raport, biasa aja sih.<br />
Tapi kok kayaknya ada sesuatu yang bakal hilang.<br />
<br />
Periode kelas 11 ini tinggal sebulan lagi. Nggak kerasa banget. Kayaknya baru kemarin saya curhat sama temen kelas lain kalau, "kelasku sekarang tuh sempit banget, panas, dekat kamar madi pula". Kayaknya juga baru kemarin saya kenalan sama adik-adik kelas yang lucu-lucu, Kayaknya baru kemarin kumpul ekskul pertama setelah jadi senior, dan banyak lagi 'kayaknya baru kemarin' yang nggak bisa disebutin satu persatu.<br />
<br />
Tahun depan adalah tahun yang berat, kawan.<br />
Tapi nggak papa,selama kita yakin dan percaya, pasti Allah akan membukakan jalan. Jangan menyerah sampai sini ya, jalan kalian masih panjang.<br />
<br />
Dan makna saya terhadap raport, adalah bagaimana saya, merenung tentang kejadian yang telah lalu, dan peluang yang dijadikan tidak terduga hadirnya, juga hikmah yang akan suatu saat bisa kita renungkan kembali.<br />
<br />
~170416~<br />
#janganlupabersyukur<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6694151836975975542.post-63337766050138558692016-04-14T18:46:00.002-07:002016-04-18T07:20:14.319-07:00Langkah Baru<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Assalamu'alaikum!</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Apa kabar semuanya? Semoga kalian baik-baik saja.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Well,disini saya akan memulai langkah baru sebagai seorang blogger.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">sebenarnya,saya pernah membuat sebuah blog. Gara-gara nggak ada niat buat ngurus yang lama,jadi saya memutuskan untuk membuat blog baru, yang artinya sama juga membuat langkah baru.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Banyak orang bilang, niat untuk berubah tidak cukup di mulut saja, maka niat itu ingin saya wujudkan.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">untuk postingan-postingan baru yang akan datang, saya memilih untuk jadwal random dulu, dikarenakan pasang surut pekerjaan sekolah, tetapi (insyaallah) untuk seterusnya terjadwal. Doakan saja,ya.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">terimakasih untuk perhatian kalian pada basa-basi ini.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">keep calm and enjoy your blogwalking!</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Terimakasih.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/09028402064393721680noreply@blogger.com0